Header Ads

10 Tips Memotret Model Untuk Pemula (Part 1)


Bagi seorang photographer amatir maupun professional, sudah pasti pernah memotret model perempuan, baik itu untuk keperluan membuat portofolio atau komersil. Di video kali ini saya akan share 10 tips memotret model untuk pemula, semoga bermanfaat.

VERSI VIDEO :




1. BERSIKAPLAH YANG BAIK
Banyak fotografer yang di cap sebagai fotografer modus karena mereka tidak bisa menjaga sikap dan diri mereka dengan baik. Memiliki niat tidak baik dan mengajak model untuk photoshoot secara private dan dengan sengaja "melecehkan" sang model.

Supel & Ramah
Selain bersikap baik, kita juga harus supel dan ramah sehingga model nyaman saat sesi pemotretan, berikan waktu istirahat untuk minum atau makan sehingga model akan selalu dalam kondisi prima. Perlihatkan juga hasil foto di kamera dan berikan saran atau masukan sehingga model mampu memberikan yang terbaik.


Jadi kita harus ingat bahwa kita hanya memotret dan mengarahkan mereka, jangan sampai kita memegang atau melecehkan mereka. Jika ada hal yang kurang pas seperti rambutnya atau pose, kita harus meminta ijin terlebih dahulu jika ingin memposisikan atau membetulkannya, jangan sampai kita di cap sebagai fotografer yang tidak baik, karena attitude kita yang kurang pantas di lokasi pemotretan.


2. KERJASAMA YANG JELAS
Sebagian besar fotografer terutama amatir biasanya tidak memiliki kerjasama yang jelas dengan modelnya. Apakah simbiosis mutualisme sama sama saling menguntungkan tidak ada yang membayar dan dibayar, sama-sama murni untuk membuat portofolio itu harus jelas. Apakah kita yang membayar sewa studionya, mentraktir makan modelnya, modelnya juga meluangkan waktu, modal make up, bawa wardrobe sendiri, jangan sampai ada salah satu pihak yang diuntungkan dan ada salah pihak yang dirugikan.

Perjanjian secara tertulis
Jika kita ingin menggunakan fotonya untuk keperluan komersil, seperti promosi studio atau jasa fotografi kita, alangkah lebih baiknya kita meminta model untuk membuat model release, cukup ditulis tangan yang berisi pernyataan bahwa model tidak keberatan hasil fotonya digunakan untuk keperluan komersil, dan ditanda-tangani dengan materai Rp. 6.000,-


Harus jelas apakah kita bisa pakai untuk tujuan komersil, dijual ke orang lain fotonya, atau diupload ke media sosial, jangan sampai kerjasamanya tidak jelas, lalu kita gunakan untuk tujuan komersil, dan modelnya dapat menuntut kita, karena untuk tujuan komersil harus ada model release sebagai pegangan bahwa modelnya setuju foto tersebut digunakan untuk komersil.


3. PELAJARI KELEBIHAN & KEKURANGAN MODEL
Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, ada model yang kurang tinggi, kurang bagus jika dipotret dari angle depan, bagusnya dari angle samping, jangan sampai model yang pendek kita foto full body karena itu akan terlihat sangat pendek, kita harus mampu mensiasatinya dengan memotret dari low angle, secara close up, minta pakai high heels atau weidges. 

Jaga perasaan dan mood model
Tidak ada yang sempurna, jika model yang kita potret memiliki kekurangan pada fisiknya, jangan disebutkan berkali-kali sehingga model menjadi tidak nyaman karena merasa kita menghina dia. Cukup berikan masukan bahwa dia akan lebih bagus jika dipotret dari angle samping atau perutnya ditahan dulu saat akan mulai dipotret jika perutnya mancung.


Yang penting adalah bagaimana kita memaksimalkan kelebihan sang model dan menutupi kekurangannya dengan skill fotografi yang kita miliki .


4. OUTDOOR ATAU INDOOR
Lokasi harus kita tentukan sebelum memulai proses pemotretan, apakah di luar ruangan (outdoor) atau didalam ruangan (indoor). Apabila di tempat umum seperti taman atau pantai, biasanya akan banyak orang yang melihat, kita harus meyakinkan model untuk tidak malu dilihat banyak orang, karena akan mempengaruhi pose dan ekspresinya. Jangan sampai kita kurang persiapan, biasanya di taman banyak nyamuk atau serangga, di pantai panas matahari yang menyengat juga dapat mengganggu jalannya pemotretan. Pastikan kalian membawa perlengkapan seperti anti nyamuk, sunblock, atau tenda untuk berteduh di pantai, jangan sampai karena keasyikan memotret kalian melupakan keselamatan dan kesehatan kalian sendiri.

Keselamatan adalah yang utama
Saat memotret di luar ruangan atau outdoor, pastikan faktor keselamatan adalah nomor satu, jangan memaksakan model berpose di tempat yang berbahaya seperti ujung tebing, ditengah sungai yang deras alirannya, atau ditepi jalan yang berbahaya. Nyawa tentu saja lebih penting daripada sebuah foto.


Untuk di indoor lebih nyaman biasanya karena lebih terkendali lingkungannya, cahayanya bisa kita atur, properti atau benda yang ada di sekitar bisa kita pindahkan atau susun supaya terlihat lebih bagus. Yang jelas adalah baik outdoor maupun indoor memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.


5. HAPALKAN POSE
Baik model professional ataupun amatir biasanya ada pose yang kurang pas di mata kita, disitulah tugas kita sebagai fotografer untuk mensempurnakan pose tersebut. Terutama untuk model amatir, atau orang yang jarang dipotret biasanya hanya mengandalkan wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang proposional biasanya suka nge-blank atau mati gaya dan malu, itulah kenapa kita harus mampu mengarahkan dengan baik. 

Manfaatkan smartphone
Simpan beberapa foto pose atau panduan pose didalam smartphone kita, jika saat pemotretan kita bingung atau kesulitan memposekan model, maka cukup mencontek gaya dari smartphone yang kita rasa cocok untuk sang model. Ingat, tidak semua pose itu bagus dan cocok untuk model, tergantung bentuk tubuh dan ekspresi wajah.


Pelajari dulu pose yang bisa kita dapatkan dari google atau panduan pose yang bisa didownload dari website fotografi. Tapi jangan lupa bahwa tidak semua pose itu cocok dan bisa digunakan untuk model, sehingga kita dapat memodifikasinya sesuai dengan model yang sedang kita potret.


Powered by Blogger.